SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI ADI WAHYU WICAKSONO,BACA,PAHAMI,DAN TEMUKAN MANFAATNYA..

Sabtu, 18 Februari 2017

Menelusuri Eksotisme Kampung Adat Bena





Pulau Flores menyimpan banyak keindahan yang tak habis untuk dinikmati sekaligus dikagumi oleh siapapun yang berkunjung kesana. Pulau terpanjang di gugusan kepulauan Sunda Kecil ini memiliki berbagai atraksi wisata yang menjadi nilai lebih sebagai daya tarik utama mendatangkan wisatawan ke “Pulau Bunga” ini. Sebagian besar wisatawan sudah sangat akrab dengan atraksi wisata yang ditawarkan oleh Pulau Flores, mulai dari hamparan pantai dan gugusan bukit nan indah di Labuan Bajo yang menawarkan salah satu wisata perairan terbaik di dunia, hingga kemegahan danau tiga warna di Gunung Kelimutu yang menyimpan rahasia tentang fenomena alam yang menakjubkan. Namun Flores tidak hanya memiliki keidahan alam untuk ditawarkan, pulau ini juga memiliki kekhasan tradisi dan budaya yang bisa kita lihat dengan masih terjaganya sejumlah komunitas adat yang tersebar di beberapa wilayah di Pulau Flores.
Kampung adat Bena menjadi “monumen hidup” yang bisa kita temui sebagai bukti masih terjaganya kekhasan tradisi dan budaya yang sudah ada sejak jaman leluhur mereka. Berjarak kurang lebih 18 Km di sisi timur kota Bajawa, Kabupaten Ngada, kita bisa melihat bagaimana masyarakat adat di Kampung adat Bena hidup dengan kesederhanaan dan budaya yang orisinal, beserta warisan peradaban megalitikum yang kokoh berdiri hingga saat ini. 

Jejak Masyarakat Penjaga Warisan Sang Leluhur

Masyarakat adat di Kampung adat Bena merupakan komunitas yang sudah terbentuk sejak 1.200 tahun yang lalu. Masyarakat adat di Kampung Bena terdiri dari 9 suku yang menempati 45 unit rumah yang bangunannya masih alami. Kesembilan suku ini tinggal di rumah-rumah dengan lokasi tingkatan yang berbeda, jadi di Kampung adat Bena akan kita temui 9 tingkatan yang diatasnya terdiri dari rumah-rumah adat, dengan rumah adat Suku Bena berada di tengah-tengah dan di tingkatan paling tinggi, karena Suku Bena dianggap sebagai pendiri kampung segaligus suku tertua yang mendiami kawasan tersebut. Hal itu pula yang mendasari kampung adat ini dinamakan Kampung adat Bena.

Sebagian besar masyarakat di Kampung adat Bena hidup dan bekerja secara tradisional. Para penduduk laki-laki sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai penggarap ladang dan kebun yang ada di sekeliling wilayah kampung adat. Sedangkan para wanita selain ada yang bekerja sebagai penggarap ladang, ada juga yang mengisi waktu mereka dengan membuat kain tenun tradisional. Yang cukup menarik dari kampung ini, meskipun masih diterapkan kehidupan berdasarkan nilai-nilai adat, penduduk laki-laki diperbolehkan untuk keluar dari kampung dan mencari pekerjaan di tempat lain. Maka dari itu penduduk laki-laki yang tinggal di kampung Bena lebih sedikit dari penduduk wanita. Selain itu masyarakat adat di Kampung adat Bena memiliki budaya matrilineal, yang menempatkan garis keturunan dan waris berdasarkan darah sang Ibu. Jadi bisa dibilang wajar jika banyak penduduk laki-laki di Kampung adat Bena mencari penghidupan di luar, karena secara adat, hak waris dari leluhur hanya akan jatuh ke tangan perempuan dari Kampung adat Bena.

Keunikan dan Daya Tarik Kampung Adat Bena


Para wisatawan yang akan berkunjung ke Kampung adat Bena tidaklah sulit. Jika kita berangkat dari Bajawa menggunakan kendaraan bermotor waktu tempuh menuju Kampung adat Bena sekitar 30 menit. Sepanjang perjalanan dari Bajawa ke Bena, kita akan disuguhkan pemandangan hamparan perkebunan kopi yang memang menjadi komoditas paling terkenal yang dihasilkan di Kabupaten Ngada. Selain itu, perjalanan juga akan mengitari lembah dan gugusan perbukitan sepanjang kaki gunung Inerie, yang akan memanjakan pandangan kita sebelum masuk ke gerbang Kampung adat Bena. Jalan yang sempit dan berkelok menuju tempat ini menjadi tantangan jika kita berkendara sendiri, sehingga setiap pengunjung yang mengemudikan kendaraan diharapkan untuk tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian selama berkendara.

Sampai di gerbang Kampung adat Bena tak perlu waktu lama untuk menuju lokasi perkampungan, karena letak pemukimannya sangat dekat dengan jalan raya dan lokasi parkir kendaraan. Setiap wisatawan yang hendak masuk ke Kampung adat Bena dikenakan biaya sebesar Rp.20.000. Hal yang cukup unik yaitu semua wisatawan yang masuk akan diberikan semacam syal tradisional yang terbuat dari kain tenun khas Bena, namun syal ini tidak bisa kita bawa pulang, karena harus dikembalikan ketika kita meninggalkan lokasi perkampungan.
 
Memasuki sisi depan Kampung adat Bena kita akan menemukan bangunan berupa susunan batu berundak yang cukup tinggi. Di atas bangunan tersebut merupakan tanah lapang yang digunakan sebagai tempat dilaksanakannya upacara adat masyarakat Kampung Bena. Di beberapa sisi lapangan bisa kita temukan bangunan-bangunan kecil yang menyerupai bale-bale yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan hasil pertanian, selain itu di tengah-tengah lapangan ini terdapat bangunan tiang yang cukup tinggi dengan beratapkan rumbia yang berfungsi sebagai tempat mengikat hewan yang akan dijadikan persembahan dalam upacara dan ritual adat. Beberapa bangunan batu  besar yang sudah ada sejak era megalitikum juga menjadi ciri khas kampung ini. Bangunan batu besar yang berdiri menjulang ada di sisi timur lapangan, oleh leluhur masyarakat Bena yang menganut Animisme batu besar ini digunakan sebagai alat pemujaan kepada arwah nenek moyang sesuai kepercayaan mereka.

Sejenak pandangan kita arahkan ke sekeliling kanan dan kiri kampung, kita bisa melihat rumah-rumah tradisional yang berjajar tersusun rapi. Lokasi rumah disusun secara bertingkat mengikuti topografi tanah yang ada di sana, di depan rumah ada jalan setapak yang terbuat dari batu alam yang menambah nuansa alami perkampungan tradisional ini. Rumah tradisional  masyarakat Bena berpentuk rumah  panggung dengan tiang penyangga yang tidak terlalu tinggi, terbuat dari kayu dengan beratapkan rumbia. Beberapa orang yang ditemui di  Kampung adat Bena masih mengenakan kain tenun tradisional sebagai pakaian mereka. Di beberapa rumah bisa kita lihat Ibu-ibu yang sedang membuat kain tenun tradisional Bena, hasil tenunan mereka dipajang di depan rumah dan bisa kita beli dengan harga berkisar Rp.150.000-Rp.350.000, tergantung besarnya ukuran dan jenis serta motif kainnya.

Beranjak ke bagian atas kampung adat Bena, tepat di ujung sisi selatan lokasi perkampungan sekaligus titik tertinggi di lokasi ini terdapat bukit doa sebagai sarana ibadah masyarakat Bena yang secara keseluruha menganut ajaran agama Katolik. Dari lokasi ini jika cuaca cerah kita bisa melihat indahnya hamparan perbukitan di sepanjang lembah gunung Inerie, namun bagi wisatawan yang akan berfoto ria di lokasi ini harus berhati-hati, karena di lokasi ini tidak  terdapat pagar pembatas antara ujung bukit dengan jurang yang ada di bawahnya. Bagi wisatawan yang datang ke Bena, bersantai di ujung Kampung adat Bena ini  biasanya dijadikan destinasi terakhir, sembari menikmati sejuknya udara dan eksotisme pemandangan Kampung adat Bena dari ketinggian.

Sebagai catatan, Kampung adat Bena merupakan destinasi yang paling terkenal di Kabupaten Ngada. Menurut salah satu petugas wisata di sini waktu puncak kunjungan wisatawan ke Kampung Bena ada di sekitar bulan Juli-September, dimana cuaca sedang bersahabat sehingga lebih maksimal untuk menikmati keindahan tanah Flores yang mempesona. Bagi Anda yang akan menyempatkan untuk datang ke Kampung adat Bena, akan lebih beruntung jika Anda datang di waktu pagi dan siang hari, karena pada waktu itulah jika cuaca cerah pemandangan lepas perbukitan dan lembah di sisi tenggara Kampung adat Bena bisa dinikmati dengan jelas. Hal lain yang harus dipastikan yaitu Anda harus menggunakan pakaian yang cukup tebal guna menahan udara dingin disana. Membawa makanan sendiri juga disarankan, karena di sekitar kampung adat jarang kita temui penjual makanan, meskipun di lokasi Kampung adat Bena juga ada warung kecil yang menjajakan makanan ringan. 

Berwisata bukan sekedar menikmati keindahan destinasi yang kita kunjungi. Lebih dari itu,  menelusuri eksotisme Kampung adat Bena sekaligus menyelami kehidupan tradisional masyarakat setempat menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Banyak hal yang dapat kita pelajari disini, terutama kearifan masyarakat adat Bena dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur mereka. Tradisi dan budaya komunitas adat seperti yang bisa kita lihat di masyarakat adat Bena merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Bagi Anda yang memiliki keinginan untuk melihat contoh kehidupan otentik masyarakat adat yang ada di negeri kita, Kampung adat Bena menjadi destinasi pilihan untuk dikunjungi.


2 komentar:

  1. Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan,SAYA IBU DEWI, sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada AKI JOYO MALIK atas bantuannya saya menang togel yang ke 3x nya ,pekerjaan saya sehari-harinya cuma seorang pengepul barang bekas apalagi saya seorang janda,,yang pendapatannya tidak seberapa,buat biaya anak sekolah aja tidak cukup apalagi untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya….pada su atu hari saya tidak sengaja mendengar pembicaraan teman saya mengenai angka ritual/ghoib AKI JOYO MALIK yang katanya bisa mengeluarkan angka sgp/hk yang di jamin tembus,akhirnya saya bertanya dan teman saya memberikan nomor AKI JOYO MALIK dan saya pun menghubunginya..?? Berkat bantuan AKI yang telah memberikan angka “GHOIB” nya 4D dan alhamdulillah itu ternyata terbukti. lagi…sekarang anak saya bisa lanjut sekolah lagi itu semua atas berkat bantuan AKI JOYO MALIK bagi anda yang penggemar togel ingin meruban nasib melalui angka2 goib yang di jamin 100% kemenangan hbg AKI JOYO MALIK di nmr;_ 085-211-977-346,ini bukti nyata bukan rekayasa,mana ada kemenangan tanpa keberanian dan kejujuran,saatnya kita perlu bukti bukan sekedar janji2,hanya AKI JOYO MALIK yang bisa menjamin 100% kesuksesan,anda perlu bukti siahkan HBG/SMS AKI JOYO MALIK nya,terima kasih ROMNYA

    INGAT…!!! JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG ADA SEBAB

    KESEMPATAN TIDAK MUNGKIN DATANG KE 2 KALINYA………

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan,SAYA IBU DEWI, sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada AKI JOYO MALIK atas bantuannya saya menang togel yang ke 3x nya ,pekerjaan saya sehari-harinya cuma seorang pengepul barang bekas apalagi saya seorang janda,,yang pendapatannya tidak seberapa,buat biaya anak sekolah aja tidak cukup apalagi untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya….pada su atu hari saya tidak sengaja mendengar pembicaraan teman saya mengenai angka ritual/ghoib AKI JOYO MALIK yang katanya bisa mengeluarkan angka sgp/hk yang di jamin tembus,akhirnya saya bertanya dan teman saya memberikan nomor AKI JOYO MALIK dan saya pun menghubunginya..?? Berkat bantuan AKI yang telah memberikan angka “GHOIB” nya 4D dan alhamdulillah itu ternyata terbukti. lagi…sekarang anak saya bisa lanjut sekolah lagi itu semua atas berkat bantuan AKI JOYO MALIK bagi anda yang penggemar togel ingin meruban nasib melalui angka2 goib yang di jamin 100% kemenangan hbg AKI JOYO MALIK di nmr;_ 085-211-977-346,ini bukti nyata bukan rekayasa,mana ada kemenangan tanpa keberanian dan kejujuran,saatnya kita perlu bukti bukan sekedar janji2,hanya AKI JOYO MALIK yang bisa menjamin 100% kesuksesan,anda perlu bukti siahkan HBG/SMS AKI JOYO MALIK nya,terima kasih ROMNYA

      INGAT…!!! JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG ADA SEBAB

      KESEMPATAN TIDAK MUNGKIN DATANG KE 2 KALINYA………

      Hapus