SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI ADI WAHYU WICAKSONO,BACA,PAHAMI,DAN TEMUKAN MANFAATNYA..

Menelusuri Eksotisme Kampung Adat Bena

Penelusuran salah satu situs peradaban megalitikum di Nusa Tenggara Timur

Wisata Sehari di Pulau Lombok

Menyelami pesona dan keindahan alam yang terpendam di"Pulau Seribu Masjid"

Menanti Senja di Tegalwangi

Menjadi saksi tenggelamnya sang mentari di salah satu tempat terbaik di Pulau Dewata.

Petualangan di Beji Guwang

Berpetualang memang selalu menjadi tantangan, nikmati serunya penelusuran di salah satu objek wisata yang penuh tantangan.

Menembus Dinginnya Kota Bajawa

Kota berhawa sejuk di tengah Pulau Flores ini menyimpan banyak pesona,banyak cerita dan pengalaman menarik yang didapat selama singgah 5 hari di kota ini.

Minggu, 21 Agustus 2016

Menyambangi Bagian Timur Pulau Dewata

Masih di edisi jalan-jalan di Bali. Kali ini saya dan teman-teman "nekad" untuk menjelajahi kawasan timur Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Karangasem. Lokasi tujuan kita yaitu pantai Bias Tugel yang berada dekat dengan pelabuhan Padang Bai. Berawal dari rasa penasaran melihat view yang sangat menarik di salah satu laman internet, akhirnya kita putuskan untuk sesekali melakukan perjalanan yang agak jauh dari tempat tinggal kita di Denpasar. 

Tepat jam 9 pagi Kita berangkat dari Denpasar, tujuan pertama kita akan menyambangi rumah salah satu teman di Klungkung. Memasuki pedesaan di Klungkung udara di sini masih sejuk, di sekeliling masih terlihat persawahan dan bukit yang hijau. Sempat kami singgah sejenak di pinggaran sungai kecil, sambil melihat pemandangan sekitar yang masih asri. Tak lama kemudian kami lanjutkan perjalanan untuk mencari rumah kawan kami itu. Waktu menunjukan jam 10 pagi, dan sampailah kita di rumah seorang teman yang akan memandu jalan-jalan kami ke pantai Bias Tugel.

Sampai di rumah, kita sudah disambut dengan makanan khas Klungkung, bubur ayam ala Bali. Dari bentuknya keliahatan unik dan terlihat bali banget, dan pas dicoba ternyata rasanya asin dan cukup pedas bagi saya. Tapi ya apa mau dikata meskipun terasa terlalu pedas makanannya harus saya habiskan. Setelah kita santai sejenak diiringi makan pagi, kita sepakat untuk jalan-jalan dulu ke tempat yang dikenal oleh masyarakat Klungkung dengan Bukit Belong.

Perjalanan kita lanjutkan ke Bukit Belong. Hamparan ilalang yang menghijau di atas bukit menjadi daya tarik tempat ini. Dari puncak bukit yang menjulang tinggi, kita bisa menyaksikan pemandangan yang luas di sisi selatan pulau Bali, yaitu samudera hindia dan gugusan pulau Nusa Penida.



Puas menikmati hamparan hijaunya bukit dan pemandangan luas di seberang lautan, kami pun segera beranjak ke tujuan utama Pantai Bias Tugel yang terletak di sisi barat pelabuhan Padang Bai Karangasem. Kembali kami menyalakan sepeda motor dan berangkat ke pantai Bias Tugel. Cukup 20 menit saja untuk sampai di pantai itu. Lokasinya cukup tersembunyi, bahkan kalau kita tidak tahu lokasinya akan cukup sulit masuk ke gerbang menuju pantai. Tapi setelah tanya ke kanan kiri dan orang lewat sampai juga kita ke pantai. Biaya masuknya hanya 5000 rupiah sudah termasuk harga parkir sepeda motor. Yang cukup menguras tenaga ketika kita akan memasuki pantai dari parkiran motor, cukup jauh dan harus menuruni tangga yang cukup terjal. Tapi tak usah khawatir dengan banyaknya tangga yang harus dipijak, karena pemandangan pantai sangat indah bila kita nikmati dari setiap tingkatan anak tangga dimana kita berdiri.


Sampai di bibir pantai, hamparan pasir putih dan deburan ombak menyambut kami. Suasana cukup ramai saat itu,nampak beberapa wisatawan lokal maupun asing "berkeluyuran" di tepian pantai. Saat itu ombak cukup besar dan kami pun hanya bersliweran di bibir pantai karena memang tidak bisa berenang dan derasnya arus cukup membahayakan.



Berpetualang di Hidden Canyon Beji Guwang

Berbicara tentang wisata di Bali, bukan hanya tentang pantai dan lautnya. Selain memiliki pantai yang terkenal se antero dunia, Bali juga menyimpan banyak objek wisata "altenatif" yang sangat menarik untuk kita kunjungi. Salah satunya adalah objek wisata alam "Hidden Canyon" yang terletak di desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Hidden Canyon ini layaknya lembah yang ada di Grand Canyon Amerika Serikat. Ketika kita masuk ke lokasi tersebut, kita akan dimanjakan dengan pemandangan gugusan dinding batu yang tinggi menjulang di kedua sisi sungai Beji. 


Menuju lokasi ini sangat mudah, jaraknya tidak terlampau jauh dari pusat kota Denpasar. Jika kita berangkat dari Denpasar akan memakan waktu sekitar 30 menit sampai ke lokasi. Sedangkan jika kita berangkat dari daerah Kuta, kita tinggal menyusuri saja Jalan Bay Pass Ngurah Rai ke arah timur sampai ke Patung Ramayana. Dari Patung Ramayana kita lanjutkan perjalanan ke arah Gianyar dan menelusuri jl Bay pass sampai pada perempatan Sukawati belok ke arah kiri. Dari situ langsung saja kita ikuti jalan raya guwang ke arah utara, sampai kita temui pertigaan akan nampak patung Garuda di sisi timur jalan. Selanjutnya tinggal lurus ke arah timur kira-kira 300 meter dari situ akan kita temui Pura Beji Guwang, dan sampai lah di komplek objek wisata Hidden Canyon Beji Guwang.

Tiket masuk ke tempat ini cukup terjangaku hanya Rp.10.000, disini juga disediakan loker untuk menitipkan barang-barang. Untuk bisa menikmati petualangan di Hidden Canyon setiap rombongan akan didampingi oleh seorang guide. Karena tingkat resiko kecelakaan lumayan tinggi maka semua wisatawan yang akan masuk ke lokasi ini harus didampingi oleh guide yang memang sudah sangat memahami seluk beluk Hidden Canyon Beji Guwang. Dan jangan lupa nih.. sebagai tanda terima kasih ke guide, wisatawan yang sudah menikmati petualangan di Hidden Canyon harus memberikan tanda jasa seikhlasnya ke guide yang sudah mengantarkan untuk menelusuri keindahan Hidden Canyon Beji Guwang.

Saat pertama kali masuk ke lokasi ini, kita akan menuruni tangga menuju ke sungai Beji, tidak terlalu jauh hanya berkisar beberapa anak tangga saja yang kita turuni. Sampai di tepian sungai langsung saja kita menelusuri aliran sungai Beji sambil menikmati gugusan tembok batu di sekeliling sungai. Jika kita datang pada musim kemarau, kita bisa lebih mudah menelusuri sungai, karena aliran sungai tidak terlalu deras. Tapi jika kita menelusuri sungai pada saat musim hujan seperti yang saya lakukan saat itu, kita harus siap berbasah-basah dan harus sangat berhati-hati karena aliran sungai yang cukup deras bisa membuat kita terpeleset dan terseret arus.


Meskipun untuk menikmati wisata di tempat ini cukup menantang, tapi sangat menyenangkan. Kita bisa mengabadikan momen-momen kebersamaan bersama teman, atau bagi kalian yang hobi di bidang fotografi, lokasi ini sangat saya rekomendasikan untuk bisa diabadikan sekaligus mengasah kemampuan berfoto kalian. Jadi kalau kalian ingin menikmati wisata yang berbeda di Bali, mampirlah ke Hidden Canyon Beji Guwang, dan nikmati tantangannya.