Awal September 2017 menjadi awal bulan yang paling menyenangkan..ya kali ini saya mendapat kesempatan untuk menyambangi provinsi di ujung barat Indonesia yaitu Nangroe Aceh Darusallam. Berkunjung ke Aceh nuansa Islam sangat terasa disi. Banyak masjid besar berdiri, terutama di sepanjang jalan dari Bandara Sultan Iskandar Muda sampai ke Kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh.
Catatan saya kali ini tidak akan membahas banyak tentang Banda Aceh, Kopi, ataupun tsunami. Perjalanan yang akan saya ceritakan saat ini adalah pengalaman perjalanan saya mengunjungi Kota Sabang, titik 0 kilometer Indonesia di sisi barat Nusantara. Meskipun hanya menikmati Sabang dalam satu hari, namun banyak hal menarik yang saya dapatkan selama perjalanan.
Saat itu saya dan kawan-kawan berangkat menuju Sabang dari Pelabuhan Ulee Lhuee, sampai disana kami langsung menggantre di loket tiket kapal cepat yang akan membawa rombongan ke Sabang. Pelabuhan Ulee Lhuee marupakan pelabuhan penyeberangan yang ada di Banda Aceh, kalao saya bilang sih pelabuhan ini cukup modern, pelayanannya juga termasuk bagus untuk ukuran penyeberangan ke pulau kecil. Sebagai info tiket kapal cepat yang kami beli seharga Rp.80.000
per orang untuk kelas Ekonomi, dan untuk kelas VIP tiket dihargai Rp.100.000.
Tepat jam 10.00 WIB kami masuk ke kapal dan setelah menunggu sekitar 30 menit mulailah kapal berberak menuju Pelabuhan Sabang.